Kaliantan Beach
PANTAI KALIANTAN
Hi guys,
have u ever been hear Kaliantan Beach? If u looking for beautiful and unique
place (beach), this is recommended.
Pantai ini terletak di kecamatan
Keruak +95 km dari Mataram melalui Praya-Ganti-Keruak-Jerawaru atau rute
Mataram-Masbagik-Pancor-Sakra-Keruak-Jerowaru.
Panorama pantai berpasir putih
membentang dari Timur ke Barat menghadap Samudera Indonesia, ini terkesan sepi
karena jauh dari desa pemukiman penduduk. Di sekitarnya terdapat perladangan
dan areal penggembalaan kerbau, sementara di sebelah timur terdapat Dusun
Nelayan Tradisional (Dusun Srewe).
Laut Sorga, yang dinamai demikian
karena keindahannya. Di pantai Laut Sorga ombaknya cocok untuk olahraga
berselancar. Pantai Kaliantan menyimpan misteri dan kesan tersendir bagi
masyarakat wilayah selatan karena legenda Putri Mandalika (Nyale) pada akhir
kisah dari legenda Putri Raja yang cantik bernama MANDALIKA NYALE yang menjadi
rebutan beberapa orang Pangeran menceburkan diri ke laut dan berubah menjadi
binatang laut yang menyerupai cacing yang oleh masyarakat keludian dinamakan
NYALE sudah sejak lama, turun-temurun menyelenggarakan Pesta Rakyat Menangkap
Nyale. Di pantai Kaliantan waktu antara bulan Februari – Maret menjelang
berakhir musim hujan. Dalam pesta rakyat yang cukup semarak itu diselenggarakan
beberapa acara antara lain : menyisi, menangkap nyale, dan belancaran. Menyisi
diselenggarakan sehari sebelum turun ke laut menangkap nyale. Sore hari setelah
berdandan, bersolek, rombongan pemuda dan rombongan pemudi terpisah dan terdiri
dari beberapa kelompok menyusuri pantai, begitu bertemu kelompok pemuda dan
kelompok pemudi saling menatap dan berbalas pantun untuk bertemu pada malam
harinya. Pada malam hari kelompok pemudi menerima kunjungan kelompok pemuda di
kemahnya disaksikan oleh orang tua sang dari mereka berbalas pantun sampai
menjelang fajar. Menjelang saat fajar itu semua pengunjung berhamburan turun ke
laut untuk menangkap nyale.
Nyale dijadikan berbagai masakan
seperti panggang yaitu nyale dibungkus dengan daun elapa atau daun pisang
kemudian dipanggang di atas bara apai yang dalam bahasa Sasak disebut LEPETAN
NYALE.
Comments
Post a Comment